Apakah Anda merupakan seseorang yang mudah menangis? Tidak hanya saat menghadapi kematian orang-orang terdekat, tetapi juga saat menonton film sedih, mendengar cerita teman yang sedang kesusahan, atau tertimpa masalah di kantor?
Tangisan sering kali dianggap sebagai suatu kelemahan. Dengan menangis, seseorang sering dianggap lemah, tidak tegar, dan lain sebagainya. Menangis dilihat sebagai pertanda jiwa seseorang yang rapuh atau mudah iba. Namun, ternyata menangis juga dapat dilihat dari sisi kesehatan.
“Menangis adalah hal yang indah. Ini merupakan tanda kekuatan dan kesejatian, bukan tanda kelemahan,” kata Judith Orloff, MD, asisten profesor klinis bidang psikiatri di UCLA dan penulis buku Emotional Freedom: Liberate Yourself From Negative Emotions and Transform Your Life. Ia tidak hanya mempelajari dampak emosional dari tangisan, tetapi juga manfaatnya bagi kesehatan fisik. “Hal ini merupakan fungsi penyembuhan yang alami.”
Artinya, dengan menangis, Anda justru bisa menjadi lebih sehat, demikian menurut Orloff. Apa saja manfaatnya dari segi kesehatan?
Air mata menjadi cara alami dari tubuh kita untuk mengolah stres. Secara fisik, air mata itu seperti air laut, cairan asin yang membantu melumasi mata dan mengusir gejolak hormon stres serta racun lainnya. Dalam berbagai studi, tangisan juga menyebabkan kita memproduksi endorfin, hormon yang memberikan rasa menyenangkan.
Namun, situasi seperti apa sih yang dapat menyebabkan suatu tangisan dianggap sebagai sesuatu yang sehat?
Kesedihan dan kehilangan, contohnya. Jika Anda kehilangan orang yang Anda cintai, menangis adalah satu-satunya cara untuk melepaskan suatu kesedihan. Jika Anda bertahan untuk tidak menangis dalam situasi seperti itu, hal itu justru akan menyebabkan Anda depresi.
Untuk mengetahui kapan Anda butuh menangis, Anda perlu mengidentifikasi lima penyebab utama stres dan frustrasi dalam hidup Anda. Anda dapat menuliskannya di secarik kertas. Lalu Anda harus mengaitkan emosi tersebut pada suatu peristiwa sehingga Anda dapat melihat pemicunya. Setelah memiliki kesadaran tersebut, Anda akan mampu mengelola emosi dengan lebih baik.
Namun, ada saatnya Anda merasa ingin menangis, tetapi sudah tak sanggup mengeluarkan air mata. Biasanya hal ini terjadi ketika belitan masalah sudah begitu pelik sehingga Anda seperti mati rasa. Bagaimana caranya untuk melegakan perasaan?
Bila Anda tergolong orang yang sulit menangis, sebenarnya bisa melatih diri sendiri untuk mampu menangis. Anda bisa mencoba “tangisan bahagia”. Cobalah untuk menonton film komedi, atau pikirkan sesuatu yang membuat Anda tertawa. Setelah Anda menguasai tangisan bahagia ini, akan lebih mudah bagi Anda untuk menangisi suatu kejadian yang traumatis. (Kompas)
Tangisan sering kali dianggap sebagai suatu kelemahan. Dengan menangis, seseorang sering dianggap lemah, tidak tegar, dan lain sebagainya. Menangis dilihat sebagai pertanda jiwa seseorang yang rapuh atau mudah iba. Namun, ternyata menangis juga dapat dilihat dari sisi kesehatan.
“Menangis adalah hal yang indah. Ini merupakan tanda kekuatan dan kesejatian, bukan tanda kelemahan,” kata Judith Orloff, MD, asisten profesor klinis bidang psikiatri di UCLA dan penulis buku Emotional Freedom: Liberate Yourself From Negative Emotions and Transform Your Life. Ia tidak hanya mempelajari dampak emosional dari tangisan, tetapi juga manfaatnya bagi kesehatan fisik. “Hal ini merupakan fungsi penyembuhan yang alami.”
Artinya, dengan menangis, Anda justru bisa menjadi lebih sehat, demikian menurut Orloff. Apa saja manfaatnya dari segi kesehatan?
Air mata menjadi cara alami dari tubuh kita untuk mengolah stres. Secara fisik, air mata itu seperti air laut, cairan asin yang membantu melumasi mata dan mengusir gejolak hormon stres serta racun lainnya. Dalam berbagai studi, tangisan juga menyebabkan kita memproduksi endorfin, hormon yang memberikan rasa menyenangkan.
Namun, situasi seperti apa sih yang dapat menyebabkan suatu tangisan dianggap sebagai sesuatu yang sehat?
Kesedihan dan kehilangan, contohnya. Jika Anda kehilangan orang yang Anda cintai, menangis adalah satu-satunya cara untuk melepaskan suatu kesedihan. Jika Anda bertahan untuk tidak menangis dalam situasi seperti itu, hal itu justru akan menyebabkan Anda depresi.
Untuk mengetahui kapan Anda butuh menangis, Anda perlu mengidentifikasi lima penyebab utama stres dan frustrasi dalam hidup Anda. Anda dapat menuliskannya di secarik kertas. Lalu Anda harus mengaitkan emosi tersebut pada suatu peristiwa sehingga Anda dapat melihat pemicunya. Setelah memiliki kesadaran tersebut, Anda akan mampu mengelola emosi dengan lebih baik.
Namun, ada saatnya Anda merasa ingin menangis, tetapi sudah tak sanggup mengeluarkan air mata. Biasanya hal ini terjadi ketika belitan masalah sudah begitu pelik sehingga Anda seperti mati rasa. Bagaimana caranya untuk melegakan perasaan?
Bila Anda tergolong orang yang sulit menangis, sebenarnya bisa melatih diri sendiri untuk mampu menangis. Anda bisa mencoba “tangisan bahagia”. Cobalah untuk menonton film komedi, atau pikirkan sesuatu yang membuat Anda tertawa. Setelah Anda menguasai tangisan bahagia ini, akan lebih mudah bagi Anda untuk menangisi suatu kejadian yang traumatis. (Kompas)